10 Kesalahan Saat Merancang Floor Plan dan Cara Mencegahnya

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
Apartament w Krakowie o powierzchni 113 m, AvoCADo AvoCADo Scandinavian style dining room
Loading admin actions …

Kesalahan memang bisa diperbaiki. Namun dalam hal merancang atau memilih floor plan, kesalahan sebaiknya dihindari. Kesalahan dalam merancang floor plan bisa berdampak luas, karena floor plan menjadi acuan menata interior rumah. Bila rencananya saja sudah salah, bagaimana hasil akhirnya nanti? Ulasan berikut adalah sebuah upaya homify untuk mengingatkan Anda agar terhindar dari membuat kesalahan memilih dan merancang floor plan. Bisa dimanfaatkan oleh Anda yang berencana membuat floor plan dengan bantuan seorang arsitek, atau membeli rumah dari developer atau pemilik rumah lainnya. 

1. Tidak membicarakannya dengan keluarga

Kecuali Anda berencana tinggal di rumah impian seorang diri, semua hal yang berkaitan dengan rumah sebaiknya dibicarakan bersama keluarga. Bukan hanya kebutuhan Anda yang penting, tapi juga kebutuhan pasangan, anak, orang tua, atau anggota keluarga lain yang akan tinggal di rumah itu bersama Anda. Tunjukkan floor plan pilihan Anda, lalu lihat bagaimana reaksi keluarga. Bila mereka tidak setuju, lebih baik mengubah floor plan daripada mengubah ruangan yang sudah jadi.

2. Tidak tahu cara membaca gambar floor plan

Kami mengerti bahwa tidak semua pembaca kami tahu bagaimana cara membaca gambar floor plan. Ini wajar karena gambar ini dibuat dengan pengetahuan khusus, dan hanya bisa dipahami oleh mereka yang memiliki pengetahuan itu. Jangan khawatir, Anda bisa bertanya bukan? Mintalah penjelasan dari arsitek ketika merancang floor plan bersamanya. Saat hendak membeli rumah dari developer, katakan Anda ingin melihat floor plan rumah. Bertanyalah pada developer tentang apa maksud simbol dan nomenklatur pada floor plan. 

3. Terpukau dengan penampakan luar

Dewasa ini tak sedikit pengembang atau agen rumah yang menawarkan apartemen atau rumah berikut perabotannya. Meja kursi kinclong dan perangkat dapur mewah sebaiknya tidak membuat Anda melupakan hal yang paling penting, yaitu floor plan rumah atau apartemen. Dengan melihat floor plan kita bisa mengetahui bentuk asli hunian, memperkirakan perbaikan atau renovasi di masa mendatang, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan bentuk hunian. 

4. Tidak merancang floor plan yang ramah anak

Kita membangun rumah sebagai tempat berlindung untuk kita dan keluarga. Oleh karena itu, rumah sebaiknya memberikan rasa aman. Apalagi bila Anda mempunyai atau berencana memiliki anak. Jangan sampai detil interior yang cantik membahayakan atau mencederai buah hati Anda di kemudian hari.

5. Pesimis dengan kondisi lahan sempit

Ketika mulai menabung untuk membeli rumah impian, mungkin ada dari kita yang sudah membayangkan betapa asyiknya nongkrong setiap akhir pekan bareng teman-teman. Apa boleh buat, ternyata uang di tabungan tidak cukup buat membeli rumah gedongan. Kenyataan dan impian kadang bertolak belakang, tapi selalu ada cara menyiasatinya. 

Jangan dulu patah semangat bila dana yang tersedia hanya cukup untuk membeli rumah kecil. Dengan sedikit rekayasa, Anda bisa miliki ruang berkumpul yang nyaman untuk semua. Misalnya dengan membangun area sosial yang mengintegrasikan ruang keluarga, ruang makan, dan dapur di satu ruangan, atau yang lazim disebut interior open plan. Sebuah floor plan akan membantu Anda mewujudkan ide ini.

6. Floor plan tidak sesuai dengan gaya hidup

Sebuah floor plan yang tampak ideal belum tentu cocok untuk semua orang. Bila Anda dan anggota keluarga memiliki jam kerja padat, ruangan di dalam rumah sebaiknya dirancang agar memudahkan aktivitas sehari-hari. Ruangan khusus untuk mencuci pakaian bisa membantu Anda 'menyembunyikan' cucian dari pandangan. Namun akan ada waktu yang terbuang akibat mondar-mandir dari dan ke ruang cuci. Solusinya, rancang sebuah kamar mandi yang dapat memuat furnitur kamar mandi dan mesin cuci.  

7. Merancang floor plan yang tidak berorientasi jangka panjang

Kita semua ingin punya rumah yang bukan hanya nyaman, tapi menarik secara visual. Akibat degradasi lingkungan hidup, rumah ideal bukan hanya rumah yang nyaman dan cantik tapi juga hemat energi dan ramah lingkungan. Memasang  jendela kaca atau jendela skylight memang akan memakan banyak biaya. Namun, cahaya alami akan menerangi ruangan lebih lama berkat elemen-elemen ini. Di kemudian hari, keberadaan jendela kaca di titik yang tepat akan membantu menghemat tagihan listrik Anda. 

8. Floor plan tidak sesuai lokasi rumah

Kita bisa mengubah floor plan kapan saja, tapi kita tidak bisa mengubah lokasi hunian kita. Hindarilah membuat floor plan tanpa mempertimbangkan situasi di sekitar. Ruangan pada gambar adalah contoh bagaimana merespon kondisi lokasi hunian agar bermanfaat bagi kenyamanan penghuni rumah. Sebuah jendela besar dipasang menghadap gunung di kejauhan, sehingga pemandangan indah ini bisa dinikmati setiap saat. 

9. Floor plan tidak sesuai bujet

Appartement Paris, Meero Meero Industrial style living room

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan pemilik rumah adalah menghabiskan banyak biaya untuk merenovasi atau mengganti bagian rumah yang sebenarnya masih bisa digunakan. Untuk menghindari hal ini, buatlah floor plan yang sesuai dengan bujet. Bila bangunan asli rumah masih oke, mengapa harus memaksakan diri untuk renovasi rumah? Sebuah bangunan tua bisa mempesona dengan cat baru berwarna terang. Jendela atau atap model lama tidak perlu diganti bila kondisinya masih bagus. Dengan sedikit sentuhan, elemen-elemen kuno bisa menambah pesona interior rumah kita. 

10. Ragu-ragu terhadap rencana kita

Floor plan sudah siap. Rencana hanya menunggu hari eksekusi. Di saat-saat seperti ini ada kalanya floor plan yang sempurna malah membuat kita jadi ragu-ragu. Bagaimana bila nanti ruangan yang telah direnovasi tidak cukup memuat semua furnitur kita? Kuncinya ada pada bagaimana cara kita membuat rencana atau floor plan. Ukurlah semua furnitur dengan seksama agar bisa menjadi panduan dalam membuat floor plan. Ingin cara yang lebih praktis? Singkirkan saja semua perabotan yang dimensinya terlalu besar atau telah tidak dibutuhkan.  

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine