Punya vila di daerah perkotaan sepertinya hanya mimpi di siang bolong. Sejuknya udara pegunungan atau suasana sunyi yang menenangkan memang adalah barang langka di kota besar. Namun kita masih bisa mewujudkan mimpi siang bolong bisa diwujudkan dengan usaha. Bila suasana vila sulit didapatkan, mengapa tidak mencoba menciptakannya saja?
Rumah gaya vila Songprapa House karya arsitek Thailand Archimontage Design Field Sophisticated ini terdiri daru dua lantai dengan luas sekitar 341 meter persegi. Lengkap dengan halaman rumput, balkon, bahkan teras atap. Penampilan eksterior rumah yang simpel merupakan paduan sempurna antara atap pelana klasik dan fasad minimalis. Bagaimanakah suasana di dalamnya? Kami pun penasaran.
Dari sudut ini kita bisa melihat atap pelana rumah dua lantai yang tidak seperti atap pelana pada umumnya. Satu sisinya lebih panjang dari sisi lainnya, sehingga menyerupai bentuk atap sandar. Dengan modifikasi ini atap pelana tampak lebih kekinian, apalagi karena warna abu-abu terang yang melapisi seluruh bagiannya.
Melalui foto ini kita bisa melihat penampakan keseluruhan fasad depan dan samping rumah. Dinding beton bercat putih dan abu-abu menjadi komposisi warna yang manis bersama atap pelana yang juga berwarna abu-abu. Bagian berlapis kayu menjadi aksen dinding simpel yang menimbulkan kesan mewah, mengingat harga kayu yang semakin tinggi setiap tahun. Agar privasi penghuni terjaga, maka dibangun pagar dinding mengelilinginya. Di sini kita juga bisa melihat teras samping rumah yang menghadap ke halaman rumput.
Adanya perbedaan bukan halangan untuk menciptakan keharmonisan. Di rumah ini ahli kami secara apik memadukan tiga material berbeda di fasad rumah. Ada beton, kayu, dan logam. Semuanya difurnish dengan teliti agar tak mendominasi atau tidak menonjol satu sama lain. Kayu dengan furnish alami, sedangkan logam dengan sentuhan akhir warna hitam tampil sebagai kontras yang menyeimbangkan.
Bila dilihat dari jarak dekat kita bisa melihat garis sederhana yang menghiasi balkon. Dinding-dinding di teras balkon menjadi penghalang sinar matahari siang atau pagi hari yang menyilaukan. Cahaya dan bayangan yang datang silih berganti membuat siapapun merasa nyaman menghabiskan waktu di teras ini.
Kayu melapisi plafon, dinding, dan lantai ruang terbuka di lantai dua, menambah pekatnya nuansa alami. Apalagi bila pemandangan yang terhampar di bawahnya adalah rimbunnya pepohonan seperti pada gambar ini.
Anda pasti tidak menyangka kalau lantai di ruangan ini adalah lantai beton bukan? Ya, dengan finishing yang mengaplikasikan teknik tertentu, kita bisa mendapatkan tampilan lantai beton yang semulus dan mengkilap bagaikan lantai keramik.
Suhu udara daerah tropis yang cenderung hangat menjadi tantangan bagi para arsitek interior yang tinggal di area ini. Bagaimana cara menciptakan rumah dengan suhu ruangan sejuk di hari-hari panas terik tanpa terlalu mengandalkan pendingin udara yang membuat tagihan listrik membengkak? Kuncinya ada pada ventilasi udara. Di rumah ini, jendela ditempatkan di titik tertentu agar udara dapat mengalir lancar dan tidak terjebak dalam ruangan.
Rumah ini telah dilengkapi dengan teralis, mengingat semua jendela di rumah ini adalah jendela kaca. Dengan adanya teralis, rumah akan aman dari pencurian atau tindak kejahatan lainnya.
Bekerja dari rumah membutuhkan ruang khusus agar ide-ide cemerlang bisa mengalir tanpa gangguan. Jendela kecil di depan meja kerja memungkinkan kita dapat menyelesaikan pekerjaan tanpa kehilangan kontak dengan dunia luar.
Rumah Songprapa House juga terlihat cantik di malam hari berkat adanya lampu di balkon dan garasi, juga cahaya lampu dari dalam rumah. Menarik bukan?