Cara Membuat Desain Rumah Open Plan

Dyah Mahasasi Dyah Mahasasi
Sesja dla JT Grupy, bhgycfdrsxfhcvgjbkj,hvbcgfxdrytfuyjgh bhgycfdrsxfhcvgjbkj,hvbcgfxdrytfuyjgh Scandinavian style living room
Loading admin actions …

Desain rumah open plan atau open floor pernah dan masih hits di dunia desain interior Indonesia. Desain rumah ini sangat cocok diterapkan di Indonesia karena luas lahan rumah yang rata-rata kurang dari 200 meter persegi. Dengan tata ruang/layout yang tepat, dimensi terbatas atau lahan sempit sekalipun terasa lebih lega! Yang anda perlukan hanyalah tata ruang yang cerdas dan furnitur dengan ruang penyimpanan yang memadai. Namun sebetulnya ada alasan lain mengapa desain rumah open plan begitu populer, hampir di mana pun!

Desain rumah semacam ini juga dipandang bisa meningkatkan gengsi si pemilik rumah, karena mencerminkan kekinian dan kemewahan. Padahal desain rumah open plan bisa diterapkan di segala jenis rumah, bahkan rumah sederhana sekali pun. Pemanfaatan ruang terbatas secara efektif jadi lebih mudah dengan desain rumah open plan. Penghuni rumah kecil juga bisa menikmati kelegaan suasana berkat desain rumah semacam ini. Tapi, bagaimana cara membuatnya? Tidak perlu risau karena homify akan mengulasnya secara ringkas di bawah ini. 

1. Menentukan ruang gerak pada desain rumah open plan

Biasanya ruang open plan terletak di ruang utama rumah, yang terdiri dari ruang keluarga/ ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Ada baiknya kita membayangkan adanya dinding imajiner saat membuat desain rumah open plan. Tujuannya agar tercipta ruang sirkulasi yang layak sesuai kebutuhan dan fungsi masing-masing area. Kita perlu memperhitungkan di mana kita akan meletakkan furnitur dan seberapa besar ruang gerak yang bisa kita ciptakan. Kita juga perlu memikirkan seberapa banyak ruang yang dibutuhkan untuk pintu atau laci yang terbuka, atau kursi yang digeser keluar dari meja makan.  

Berikut adalah alasan mengapa ruang gerak perlu dipertimbangkan saat merancang desain rumah open plan:  

1. Sudut pandang 

Apakah yang ingin kita lihat dari sofa di area duduk ruang keluarga/ ruang tamu? Apakah Anda ingin bisa melihat ke arah taman melalui jendela di dekat meja makan? Hal ini perlu ditentukan sejak awal area mana saja yang bisa melihat ke arah jendela. 

2. Jarak antar area 

Pertimbangkan berapa meter jarak antara kitchen set dan meja makan. Alasannya demi kenyamanan dan keamanan juga karena kurang bijaksana rasanya bila harus memindahkan makanan panas dari kitchen set ke meja makan yang jaraknya terlalu jauh. 

3. Masalah kebisingan 

Pada desain rumah open plan tidak ada lagi pemisah, sehingga suara televisi dan penggorengan akan bercampur baur. Perlu diperhitungkan jarak yang layak agar kenyamanan tidak perlu dikorbankan. 

4. Three in one 

Saat membuat desain rumah open plan memang tampaknya kita sedang mengerjakan desain sebuah ruangan, padahal sebenarnya tidak. Ada tiga desain ruangan yang perlu dirancang agar tampak selaras satu sama lain dengan tanpa dinding pemisah. 

2. Merancang zonasi desain rumah open plan

Langkah selanjutnya adalah menentukan zonasi masing-masing area sesuai kebutuhan. Zonasi desain rumah open plan di sini artinya adalah porsi masing-masing area ruang tamu, ruang makan, dan dapur. Pada tahap ini, beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan adalah: 

1. Membatasi area masuk rumah 

Di rumah open plan, tak banyak ruang yang tersedia untuk area masuk rumah. Jadi nyaris tidak ada transisi antara luar dan dalam rumah. Saat pintu terbuka, orang di luar rumah bisa melihat ke dalam seisi ruangan. Hal ini tentunya akan sedikit mengganggu privasi. Oleh karena itu perlu diletakkan semacam pembatas pandangan beberapa meter dari pintu depan. Bisa berupa rak modular, partisi ruangan, atau sekat. Sebagai informasi, saat ini rak modular dari bahan kayu ditawarkan dengan kisaran harga Rp 1 juta sampai Rp 3 juta. Sedangkan partisi ruangan bisa berkisar antara Rp 800 ribu sampai Rp 2 juta. 

2. Mengatasi ruang negatif 

Dalam desain interior, ruang negatif adalah sebutan untuk ruang kosong di sekitar setiap elemen. Misalnya, area kosong antara sofa dan meja kopi di area ruang tamu. Atau area kosong antara meja televisi dan sofa. Obyek atau elemen yang berbeda memicu timbulnya batas. Sedangkan batas bisa membuat ruang open plan tampak terlalu rumit. Maka dari itu, kita harus mengaburkan atau menyamarkan batas tersebut. Bagaimanakah caranya? Mari lanjut ke poin selanjutnya. 

3. Membedakan fungsi area dengan lantai 

Kita juga bisa mempertegas perbedaan fungsi area dengan penggunaan flooring atau alas yang berbeda. Cara ini lebih halus daripada menggunakan skema warna yang tumpang tindih untuk menandai area yang berbeda. Pemilihan lantai juga bisa membantu menciptakan pembagian zona yang artistik pada desain rumah open plan. Misalnya, menggunakan lantai bermotif atau karpet di area ruang keluarga dan lantai polos untuk area lainnya. 

Anda bisa mengintip berbagai variasi material lantai di sini

3. Memilih obyek atau elemen desain rumah open plan

Langkah berikutnya adalah menentukan obyek atau elemen apa saja yang akan diletakkan dalam ruang open plan. Furnitur dan kitchen set, itu jelas. Tapi yang seperti apa sebaiknya? Pada pokok pembahasan ini kita juga akan mempelajari tentang elemen lain yang perlu ada di ruang open plan. 

1. Furnitur dengan garis lurus dan tanpa banyak detil. 

2. Bila memungkinkan, tempat duduk yang bisa sekaligus berfungsi sebagai tempat penyimpanan.   

3. Kitchen set atau meja dapur bentuk L dengan banyak tempat penyimpanan. 

4. Sumber cahaya, bisa titik lampu atau jendela.  

5. Titik fokus (focal point) ruangan. Di mana pemilik rumah berencana menyilahkan tamunya untuk duduk bercengkerama, di ruang keluarga atau di dapur? Setelah menemukan jawaban untuk pertanyaan ini, pemilik rumah bisa menentukan area mana yang akan dijadikan focal point. Focal point bisa diciptakan dengan bantuan dekorasi atau flooring seperti yang telah kami jelaskan di atas. 

6. Furnitur yang digunakan sebaiknya simetris dengan furnitur yang digunakan di area lain. Artinya, sama-sama berbentuk segi empat. Penataan furnitur sebaiknya tegak lurus satu sama lain agar tercipta kesan melebar. 

4. Menyatukan area satu dan lainnya

Meskipun tiap area di ruang open plan memiliki fungsi berbeda, sebaiknya kita tetap menjaga keselarasan antara area satu dan lainnya. Tujuannya agar tercipta keselarasan di mana tidak ada area satu yang lebih menonjol daripada area lainnya, atau semua area terlihat mencolok dengan kekhasannya sendiri-sendiri. Memiliki ciri khas memang unik, akan tetapi kurang disarankan dalam desain rumah open plan. Apalagi bila dimensi ruang open plan tidak terlalu luas, karena bisa mengakibatkan atmosfer ruangan terkesan tumpang tindih dan penuh. Berikut adalah beberapa cara yang disarankan untuk menciptakan kesatuan antar area: 

1. Gunakan warna untuk mengkoordinasikan semuanya 

Sebelumnya kita sudah membicarakan tentang cara membagi ruang atau zonasi ruang open plan. Meski demikian kita harus ingat pada gambaran besarnya, yaitu bahwa semua area itu nantinya akan dipandang sebagai satu kesatuan. Menghadirkan skema warna yang konsisten adalah cara yang paling mudah. Mengingat kita akan mengaplikasikan warna pada sebuah ruangan luas, pilihlah warna yang bersahabat untuk mata. Warna netral sebaiknya menjadi warna dominan, bisa ditambahkan satu atau dua warna lain sebagai penyeimbang. Pengulangan pola, tekstur, atau gambar pada asesoris yang berbeda juga bisa diterapkan. Entah itu pada elemen furnitur atau hiasan dinding. 

2. Tentukan gaya yang sama 

Coba perhatikan bentuk furnitur yang ada di rumah kita saat ini. Apakah furnitur ruang tamu didesain dengan gaya yang sama seperti furnitur ruang makan? Apakah furnitur ruang makan sudah selaras dengan kitchen set? Memang gaya minimalis adalah gaya yang paling banyak digunakan dalam desain rumah open plan saat ini. Tetapi tidak menutup kemungkinan kita menggunakan furnitur apa saja yang saat ini sudah dimiliki untuk ruang open plan kita. Namun dengan satu kondisi, gaya furnitur area-area open plan harus sama. Artinya, kalau furnitur ruang makan bergaya klasik maka furnitur ruang tamu juga sebaiknya bergaya klasik. 

3. Pengelompokan furnitur dengan arah terbuka  

Mengingat salah satu fungsi ruang open plan adalah mempererat jalinan komunikasi antar anggota keluarga, maka penataan furnitur di semua area harus mendukung tujuan ini. Area ruang makan sebaiknya menghadap ke area duduk ruang tamu, dan bukannya menghadap ke jendela atau membelakangi area ruang tamu. Demikian juga sofa-sofa ruang tamu sebaiknya tidak membelakangi dapur atau ruang makan. 

5. Alternatif pengembangan desain rumah open plan

Ada saat-saat di mana kita menginginkan suasana baru di rumah untuk membawa semangat dan motivasi baru. Namun untuk merenovasi desain rumah open plan jelas akan makan banyak biaya dan waktu. Mungkin ada juga pemilik rumah yang masih cinta dengan desain rumah open plan, tapi butuh sesuatu yang bisa menyegarkan cintanya lagi. Caranya tidak sulit dan tidak butuh biaya besar. Berikut adalah cara-cara yang kami sarankan: 

1. Memasang balok kayu di langit-langit rumah 

Zonasi antar area bisa semakin dipertegas dengan memasang sebuah balok kayu tunggal di langit-langit. Tentunya balok kayu yang dipasang sudah divernis, memiliki tekstur dan warna unik yang sesuai dengan interior ruang open plan. 

2. Mengecat ulang 

Kesatuan antar area memang bisa diciptakakan dengan penggunaan warna netral di ruang open plan. Ketika timbul kebutuhan akan sesuatu yang baru, cat salah satu area dengan warna lain yang lebih pekat dibandingkan warna aslinya. Misalnya, jika warna asli dinding adalah abu-abu pucat catlah ruang makan dengan warna abu-abu tua. Atau bisa juga mengecat ulang furnitur yang sedang digunakan saat ini. 

3. Memindah titik lampu 

Apa pun yang tadinya biasa bisa jadi luar biasa berkat cahaya. Untuk menciptakan efek dramatis kita bisa memindahkan titik lampu ke sudut tertentu, dengan tidak mengurangi paparan cahaya yang menerangi ruang open plan tentunya. 

Untuk saran-saran alternatif pengembangan desain rumah open plan yang lebih detil sebaiknya dikonsultasikan dengan para profesional agar hasilnya lebih memuaskan. 

Need help with your home project?
Get in touch!

Highlights from our magazine